Aku Cowok,dia cewek
Aku mengenalnya,dia mengenalku
Aku naksir padanya dan bertanya
“Maukah kamu jadi calon istriku?”
Dia mengangguk tanda setuju
“Tapi ada syaratnya,”kata dia
“Katakan saja! apa syaratnya,”kataku
“Aku butuh banyak perhatian”
“Hanya itu !?,” tanyaku
“Ya,hanya itu,PERhiasan,HArta,Tabungan,Investasi dan warisAN.”
“Jadi kapan kau akan melamarku?”sambungnya kemudian
Tak menjawab,aku balik kanan,takut akan PERHATIAN

Sumber : http://www.toppuisi.com/toppuisi/category/puisi-puisi/puisi-humor/

Akulah karyawan paling rajin di dunia,
Berani berkorban nggak nonton Piala Dunia,
Meski hati merana tapi tetap berdedikasi ,
Meski hari sabtu gini aku tetap berdasi ,

Akulah karyawan paling pantes dapet promosi,
Selalu paling depan ngisi daftar absensi ,
Di antara rekan akulah yang paling rajin ,
Temen yang nggak masuk pun aku absenin

Jam 8 kurang udah masuk kantor ,
Tidak lupa membeli koran,
Di koran banyak berita koruptor ,
Kenapa gua nggak kebagian ?

Sekarang hidup bener-bener nggak aman ,
Pake handphone di mobil digedor kapak merah ,
Itulah kenapa aku nggak beli mobil dan handphone ,

Tahun pertama ngantor masih tinggal di kost,
Tahun ketujuh ngantor udah pindah tempat kost,
Tahun pertama pergi-pulang nebeng tukang pos,
Di saat krismon pergi-pulang nebeng boss,

Akulah karyawan yang paling setia,
Sedari peletakan batu pertama kantor, aku jadi kulinya,
Sampai kantor punya jaringan komputer, aku jadi net-admin-nya,
Sampai kantor diledakin , aku jadi otaknya… !!

Sumber : http://ketawa.com/humor-lucu/det/680/puisi_karyawan_stress.html

Hari itu, ketika tubuhku pada metabolisme nya
yang terendah…

Mataku berakomodasi tak percaya…
Benarkah yang tertangkap oleh nervi optici-ku??

Dalam sms mu…
Katamu, akulah nukleus kehidupanmu…
Katamu, jika kau flagelatta, maka akulah ATP…
Katamu, jika kau inflamasi, akulah prostaglandin…

Sadarkah kau??
Kau berhasil membuatku mengalami hipertensi
fisiologis dan tachycardi
Perintahkan membrana tympani mu mendengar
seluruh discuss vertebralis ku berkata…

“Setiap cardiac outputku membutuhkan
pacemaker darimu.
Setiap detail gerakan glossus mu merangsang
saraf simpatisku.”

“Ucapan selamat malammu laksana diazepam…
Ucapan “jangan menangis, sayang”mu bagaikan
valium bagiku…
Dan ketika kau pergi…terasa bagaikan
imunosupresi untukku…”

Apa yang terjadi padaku??

Cinta kau bilang??
Tak pernah kudengar Dorland mengucapkannya…
Di jurnal mana aku bisa memperoleh Randomised
Control Trial dengan Double Blind tentang nya??

Diagnosa aku…
Infus aku dengan cairan elektrolit “aku milikmu”…
Dan kita akan mengaktivasi seluruh sistem organ
kita bersama-sama…
Sampai brain stem death memisahkan kita…

Sumber : http://www.toppuisi.com/toppuisi/puisi-anak-kedokteran/

hingga pagi sampai mati
di hati ini
cuma kamu
berdiri
tersenyum
memahat pelangi yang merayap di tubuhmu

Sayang, aku rindu kamu
rindu air mukamu
rindu laut di balik tawamu
rindu warna suaramu
rindu bulan di telapakmu
rindu angin dari jendela matamu

sampai pagi
sampai mati

Sumber : http://ruangku.blogsome.com/2006/11/28/puisi-dan-percakapan/

Sebab cinta tak butuh terlalu banyak kata
Buang semua puisi yang pernah kuberi !
Lupakan semua kata mesra yang kuucap !
Perhatikan saja berapa lama aku disini

Berhentilah untuk menatap masa lalu
Rajutlah impian kita setiap waktu
Tanpa ada egomu… tanpa ada egoku
Berjalanlah bersama sebagai satu

Sebab cinta tak hanya ingin sementara
Belajarlah untuk s’lalu mengerti
Belajarlah untuk s’lalu memberi
Jadikan kesuciannya itu abadi s’lamanya

Sumber : http://puisi09.blogspot.com/2009/01/puisi-cinta.html

hitam putih
siang malam
susah senang
sekarang nanti
hari ini besok lusa

akan kutempuh bahagia
sehingga lupa pernah rasai luka

Sumber : http://teater-ah.blogspot.com/2009/05/semoga-lekas-sembuh.html

Hati yang pernah singgah
Rasa cinta yang dulu pernah ada
Mungkin takkan bisa hilang
Hingga terkubur jauh direlung jiwa

Rasa sakit inipun takkan pernah mati
Karna kalian tega mengkhianati
Kasih yang slama ini aku beri
Bahkan oleh kakakku sendiri

Mulai kini putus sudah ikatan kita
Takkan lagi ada rangkaian cerita
Terbersik diri ini ’tuk melihat wajahmu kini tak pernah ada
Karna kalian tlah tega
Menusukku dari belakang hingga tembus tepat didada

Tuhan! Semoga apa yang kurasa mereka juga merasakannya
Lebih dari sakit yang kurasa
Karena mereka tega menyakiti hatiku seperti ini
Luka yang mereka ukir
Tlah menggores luka dihidupku slama ini

Sumber : http://www.puisiku.net/tema-kesedihan/patah-hati-tema-kesedihan/rasa-ini-takkan-pernah-mati.htm

Alunan angin tak mampu mengusir sepiku,
Buaian rumput jua tak mampu menidurkanku,
Kesendirian yang semu membuatku merindu,
Yang tak termimpi menjadi sesuatu.

Memang kusadari,
Rangkaian peristiwa yang menepi,
Menyentuh sanubari hati,
Dan meninggalkan jejak yang berseri.

Hanya waktu yang tahu,
Mengapa ramai siang membuatku gelisah,
Mengapa hening malam membuatku galau.

Ini sekedar curahan pena,
Menuangkan hati lewat tinta,
Tapi ini adalah nyata,
Setiap saat memang selalu bermakna.

Senang riang galau dan sedih,
Hanyalah perputaran kejadian belaka,
Semua tergantung pilihan kita,
Ikhtiar atau takdir.

Aku memilih berpikir dan berusaha,
Aku memilih menulis dan berbicara,
Aku memilih diam dan bergerak,
Aku memilih hening dan bersukacita,
Aku memilih bahwa aku harus memilih.

Inilah curahanku…
Dalam belajarku menulis kata…

Sumber : http://cahayanya.name/2009/09/08/curahanku-di-hari-ini.html

Menjalani hidup ternyata tak semudah yang kupikirkan saat kecil dulu
Ceria yang selalu dari sesosok aku 10 tahun lalu pudar sudah
Dan menghilang entah kemana
Berubah menjadi galau, pesimis dan kusut…

Dulu, tangisku adalah juga bahagiaku
24 jam kulalui tanpa duka, dan terasa lama
Kini waktu seperti hembusan angin
Berlalu, dan yang kurasa hanya lelah
Tidurku tak lagi nyenyak
Mimpi-mimpi penuh dengan aneka kontaminasi

Saat aku meulai mencoba merengek pada ibuku yang semakin tua
Beliau hanya tersenyum seraya berkata, “Itulah Dewasa”

Ah, aku rindu pada saat dimana ku tak peduli pada berapa banyak uang di sakuku
Aku rindu pada saat dimana ku berkhayal tanpa harus menatap jam dinding
Aku rindu pada saat dimana aku tak takut untuk berbagi cinta dengan tulus
Akupun rindu pada saat dimana aku hanya dapat berhitung sampai sepuluh

Kini cita-citaku tak lagi banyak dan tinggi
Tidurku hanya untuk melepas lelah
Senyumku hanya untuk melepas penat
Hari-hari menjadi semakin padat oleh aneka pikiran yang kian sempit
Aku yang sekarang menyesal dengan keadaan
Aku merasa menjadi seorang penyemburu, melancholish, egois, pamrih…

Dulu aku menangis saat ayah memarahiku, kini aku menangis oleh amarahku sendiri
Dan aku mulai berpikir, menjadi dewasa itu menyakitkan…

Sumber : http://www.toppuisi.com/toppuisi/menjadi-dewasa-itu-menyakitkan/

Termenung daku keseorangan

Mengenangkan setiap peristiwa yang terjadi

Menimpa diri namun ku tetap mampu berdiri

Usah di tangisi merana diri sendiri

Resah gelisah bermain di fikiran..

Keluhan….

Tiada maknanya lagi.

Namun aku tempuhi dengan hati yang tabah..

Sabar atas segala keluhan resah ini..

Resah tiada maknanya lagi..

Aku layari bahtera kehidupan ini..

Tanpa keluhan resah di hati..

Bermohon pada Ilahi ketenangan jiwa ini..

Bersendirian tanpa keluhan di hati…

Menghiasi indah kehidupan di kemudian hari..

Tiada sesalan dalam diri ini..

Tiada maknanya cinta tanpa kasih dan sayang..

Cinta tanpa keluhan resah di hati..

Kasih abadi tiada gusarkan diri..

Andai aku masih lagi utuh di situ……

Sumber : http://mirnariyanna-aimabatrisya.blogspot.com/2009/07/keluhan-resah.html