Alunan angin tak mampu mengusir sepiku,
Buaian rumput jua tak mampu menidurkanku,
Kesendirian yang semu membuatku merindu,
Yang tak termimpi menjadi sesuatu.

Memang kusadari,
Rangkaian peristiwa yang menepi,
Menyentuh sanubari hati,
Dan meninggalkan jejak yang berseri.

Hanya waktu yang tahu,
Mengapa ramai siang membuatku gelisah,
Mengapa hening malam membuatku galau.

Ini sekedar curahan pena,
Menuangkan hati lewat tinta,
Tapi ini adalah nyata,
Setiap saat memang selalu bermakna.

Senang riang galau dan sedih,
Hanyalah perputaran kejadian belaka,
Semua tergantung pilihan kita,
Ikhtiar atau takdir.

Aku memilih berpikir dan berusaha,
Aku memilih menulis dan berbicara,
Aku memilih diam dan bergerak,
Aku memilih hening dan bersukacita,
Aku memilih bahwa aku harus memilih.

Inilah curahanku…
Dalam belajarku menulis kata…

Sumber : http://cahayanya.name/2009/09/08/curahanku-di-hari-ini.html

aku…
kesendirian ini selalu menggerogoti tubuhku
kesepian terus mencoba melobangi jiwaku
perih yang kurasa menusuk sampai ke tulangku
terbang di antara angan
desir ombak pun mengayuh untuk terus menggebu

asa kini menjadi butiran pasir berdebu
hitam kini bercampur menjadi kelabu
sakit yang ku rasa telah menjadi ngilu
percuma aku merindu
kau takkan akan pernah menjemputku

air salju sudah membeku
takkan ada lagi sepatah kata untukku
wahai kawanku
duduk , termangu menunggumu
itu sudah nasibku

kini kelabu menutupi kisahku
melayang jiwaku
terbang besama mimpi yang tak kan kembali
itulah aku…
hanya ini puisi dariku
puisi basah tercipta hanya untuk sangmu Primadona

Penulis : Fiza Haq

Sumber : http://www.bangfad.com/sastra/sang-primadona.html

Di kesepian malam aku sendiri

Fikiran menerawang menjelajah angkasa

Ingin rasanya kubuka semua tabir gelap

Sehingga bisa kunikmati indahnya rembulan

Beserta gemerlapnya selaksa bintang

Semilir angin berhembus perlahan-lahan

Seolah tak ingin mengusikku dari lamunan

Pucuk-pucuk daun menari penuh kemesraan

Seakan tiada bosan untuk selalu menghibur

Semua gundah dan keresahan hatiku

Ketika malam semakin larut

Aku sadari akan kesenmdirianku

Semuanya memang penuh ketidakpastian

Kecuali…. Bisa kunikmati sisa hidup ini

Dengan cinta dan kasih sayang

Dimana semuanya serba tulus

Dimana semuanya serba ikhlas

Dimana semuanya penuh kerelaan

Tanpa pamrih dan pengharapan

Sumber : http://hadi-oke.tripod.com/id5.html

Kala malam semakin larut

Aku terpaku di dalam kesunyian

Terdiam menatap ilusi kesendirian

Diriku seakan terbiar dalam kehampaan

Kebekuan jiwa menjelma

Kedinginan nurani selalu menemani

Aku merindu tentang kehangatan

Aku bermimpi tentang keindahan

Saat tirai kegalauan mulai tersibak

Fatamorgana menjauh dari realita

Hingga tersingkaplah kebenderangan

Makna kedamaian yang hakiki

Sumber : http://hadi-oke.tripod.com/id5.html

Saat malam mulai larut

Suasanapun semakin senyap

Aku terbujur dalam kekakuan

Karena hati terpasung dalam kesepian

Kesedihan dengan kesendirian

Seakan menggugurkan sejuta harapan

Sepinya malam berlalu sudah

Pagi datang mengawali hari baru

Aku terbangun dari panjangnya malam

Perlahan aku bergerak,

Berdiri dan kubuka jendela

Tersiratlah cahaya mentari pagi

Menyinari……

Menghempaskan semua khayalan kepahitan

Memang, Aku harus tetap tegar berdiri

Songsong hari yang baru

Sambut dengan sesuatu yang indah

Wujudkan misteri cita dan cinta

Sambutlah ‘si CINTA’ yang cantik

Berikan dia senyum

Warnailah hari-hari dengan cinta

Sumber : http://hadi-oke.tripod.com/id5.html