Malam berlalu berganti menjadi pagi

pagi kemudian kembali hanya embun yang masih tak pasti

menunggu janji yang belum ditepati

Sekali lagi hanya menanti

Hati……. yang sebelumnya ada disini

di satu sisi……….

yang sebelumnya ikut menari di malam hari

Sumber : http://aroemmanizz.multiply.com/journal/item/304/Telah_berlalu

Malam yang kian mencekam
Hanya terdengar desah nafas kehidupan
Binatang malam nyayikan kidung kerinduan
Dewi malam bergelayut manja
Dalam dekapan sang bayu

Bulan… Bintang
Sembunyi dibalik awan hitam
Semua seakan tahu
Hatiku yang terluka
Menagis pilu bagai disayat sembilu
Terluka dan selalu terluka

Dalam bercinta
Kini kumengambang
Ditengah samudra kehidupan
Tak tahu arah kemana harus kuberlayar
Tanpa tangan tuk pegangan
Tanpa dayuh tuk mendayung

Mungkinkah…..?
Akan ada seorang nelayan cinta
Yang kan membawaku ketepian pantai asmara
Untuk melabuhkan hati
Yang semakin lama semakin rapuh dimakan usia
Bersandar didermaga bahagia
Sampai nyawa ini lepas dari raga

Sumber : http://aroemmanizz.multiply.com/tag/hening%20malam

Kedinginan malam ini sungguh lain dari lain..
hatiku jadi sayu seketika..
kerukunan malam ini…
kulihat dilangit…
Indah sungguh ciptaanNYA..
Bulan yang terang..
menerangi malamku ini…
Bintang-bintang berkelipan..
menemaniku malamku ini..

Angin malam menusuk ke tulangku..
kuterasa kedamaian malam ini..
kulihat bumi ini di terangi
cahaya lampu yang berwarna-warni..

Indahnya Malam ini…
kesayuan ku terubat dikala
aku melihat keindahan malam..
ku pasti ada yang sedang seronok di buai mimpi..
mimpi yang mungkin yang telah mereka
cuba fikirkan
sebelum mereka terlena..

Wahai! sekalian Umat Islam..
janganlah kamu terlena dalam tidurmu..
bangkitlah di waktu dinihari..
dan bersujudlah kepadaNya..
kesunyian malamlah..
yang paling baik untuk kalian bertafakur..

Malam kian larut..
dan fajar pagi akan menjelma..
malam akan kuketemui lagi…
selagi mataku masih celik..
selagi nadiku masih berfungsi…

Sumber : http://suriram.blogdrive.com/archive/9.html

Aku si pemuja malam…

Yang menebar sepi mengusir kesendirianku
Akulah si pemuja malam
Ketika ia menghangatkan hatiku yang dingin
Dan akulah si pemuja malam
Ketika ia membasuh lukaku dengan lembut sinarnya

Sumber : http://puisi-puisi-malam.blog.friendster.com/2006/09/remake/

Ku tuturkan dalam bahasa lugas tanpa lafas
tergugu beku mencumbu malam dalam dekapan rindu puisi malam
Ada yang terlepas dari dasar jiwa , cintanya dan pemujanya
Bergulir sayup-sayup desau risau angin membelai wajahku yang pucat pasi
Dari bayangan sejuta angan kutahu semua terhampakan
Kembali kututurkan satu-satu bahasa dalam kalbuku
Mencuri jauhnya jiwa yang pernah termiliki dan yang kini terlepaskan
Tak tergeming meski hujahan rindu puisi malam aku hantarkan
lewat sayap-sayap kecil kelelawar malam
Hambakan sebuah fatamorgana yang dulu tercipta
Tersabit tajam belati ngilu dirasa tak juga terkata
Bentangan kabut malam menjemput peraduan bisu disetiap lengkuhan nafas terjagaku
Cicit burung tidurkan ilalang di padang yang gelap
Membatasi pandangan antara kehadiran bayangan yang terpasung di kegelapan
Rebah di puncak kekalutan akan sebuah kehilangan
Kututurkan satu desahan lelahku
Rinduku beradu menyalak bak serigala yang lapar
namun rindu ini terkubur kembali dalam gulita malam
puisi malam hanyalah gugahan jiwaku yang terjerembab dalam gelap kehidupan sesaat
Dalam gelap
Mencoba terlelap
Tapi mata tetap menatap
Pada atap
.
Dalam sepi
Masih tak kunjung menepi
Dalam rindu hati
Yang tak terberi
Sumber : http://sangjaka.blogdetik.com/2009/03/18/puisi-malam/

Hanya diam,
saat hati tak mampu lagi menahan…….
saat marah membuncah,
saat semuanya berganti dengan amarah,sesal, kecewa dan sakit hati…

Saat semuanya harus berakhir,
saat hati tak mampu lagi menahan,
sakit, kecewa hanya itu yang dirasa…

Cukup kesabaran, cukup tuk menahan, cukup tuk bertahan…diam…
ketika amarah tak mampu lagi diungkapkan…

Langkah terhenti,
saat merasa tersakiti,
saat merasa terlalu sakit…

Coba redamkan,
ikhlas, dan relakan jadi kenangan,
semuanya…

Penulis : Rizky Anggreini

Sumber : http://www.bangfad.com/sastra/saat.html

aku bukanlah benalu,…
yang hanya bisa tumbuh dan hidup
dari kehidupan “tumbuhan” lain
mengganggu dan merugikan “tumbuhan” itu

bukan pula ku layaknya hama
yang hanya bisa merusak “tumbuhan” orang lain
yang dapat dihancurkan kapan saja
ketika sang pemilik “tumbuhan” menemui titik kebencian

bukan pula q layaknya pungguk yang merindukan rembulan
berharap dapat q rasakan
keindahan akan sinarnya,…
disaat musim penghujan

tp q ingin menjadi mentari kecil
senantiasa pancarkan sinaran
berikan kehidupan pada setiap insan
senyuman senantiasa aku lemparkan
pertanda bahagia dengan kehidupan “tumbuhan” itu
juga kebahagiaan setiap insan…

Sumber : http://www.bangfad.com/sastra/mentari-kecil.html