Hari itu, ketika tubuhku pada metabolisme nya
yang terendah…

Mataku berakomodasi tak percaya…
Benarkah yang tertangkap oleh nervi optici-ku??

Dalam sms mu…
Katamu, akulah nukleus kehidupanmu…
Katamu, jika kau flagelatta, maka akulah ATP…
Katamu, jika kau inflamasi, akulah prostaglandin…

Sadarkah kau??
Kau berhasil membuatku mengalami hipertensi
fisiologis dan tachycardi
Perintahkan membrana tympani mu mendengar
seluruh discuss vertebralis ku berkata…

“Setiap cardiac outputku membutuhkan
pacemaker darimu.
Setiap detail gerakan glossus mu merangsang
saraf simpatisku.”

“Ucapan selamat malammu laksana diazepam…
Ucapan “jangan menangis, sayang”mu bagaikan
valium bagiku…
Dan ketika kau pergi…terasa bagaikan
imunosupresi untukku…”

Apa yang terjadi padaku??

Cinta kau bilang??
Tak pernah kudengar Dorland mengucapkannya…
Di jurnal mana aku bisa memperoleh Randomised
Control Trial dengan Double Blind tentang nya??

Diagnosa aku…
Infus aku dengan cairan elektrolit “aku milikmu”…
Dan kita akan mengaktivasi seluruh sistem organ
kita bersama-sama…
Sampai brain stem death memisahkan kita…

Sumber : http://www.toppuisi.com/toppuisi/puisi-anak-kedokteran/

Dikeheningan malam ini Sayup kudengar lembut suaramu
Menyapa dalam tidur malamku
Menenangkan jiwa menyejukkan hati
Ingin kudengar lembut suaramu
Melantunkan nada-nada nan merdu mendayu Sayang…..

Dalam kehangatan mentari pagi ini
Aku ingin menyampaikan padamu
Tentang sebuah rasa di hatiku Yang tak pernah mampu kulenyapkan
“Aku kan tetap menyayangimu Apapun adanya dirimu dan bagaimanapun adanya dirimu Hingga maut memisahkan jiwaku dari ragaku”
Walaupun kusadari Aku takkan mungkin dapat memiliki dirimu
Namun aku tak pernah letih berharap dan berdoa Di kehidupan yang lain Aku kan dapat bersatu denganmu

Sumber : http://arsip.kartunet.com/?pilih=lihat&topik=2&id=381